0
Home  ›  Seni Budaya  ›  SMP

Seni Tari Nusantara

Seni Tari Nusantara

Banyak ragam tari Seni Tari Nusantara yang unik. Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi- bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Salah satu hal yang menarik dari suatu tari adalah bagaimana gerakan penari tersebut di atas pentas yang disebut pola lantai. Pola lantai antara tari yang satu dengan yang lainnya berbeda. Sebenarnya ada berapa jenis pola lantai itu? Bagaimana cara membandingkan antara pola lantai yang satu dengan yang lain? Supaya lebih jelas, perhatikan ulasan materi berikut dengan saksama.

A. Membandingan Pola Lantai Gerak Tari Nusantara

Di Nusantara ini, banyak sekali ragam tari. Ragam tari yang ada berasal dari berbagai daerah yang ada di Nusantara ini. Tari-tarian tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Mulai dari kostum yang dipakai penari, hingga gerakan yang disajikan. Setiap ragam tari memiliki pola lantai sendiri. Berikut disajikan tabel tari daerah berserta asalnya :

Setiap ragam tari memiliki pola lantai sendiri. Pola lantai atau floor design merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari di atas panggung. Berikut disajikan macam pola lantai pada seni tari.

B. Menganalisis Pola Lantai Gerak Tari Nusantara

Tari Nusantara memiliki pola lantai yang beraneka ragam. Ada yang menggunakan pola lantai vertikal, horizontal, melingkar, dan diagonal. Berikut ini beberapa Tari Nusantara dan pola lantai yang digunakan.

1. Tari Jaipong

Tari Jaipong

Penari Jaipong terdiri atas dua orang. Seorang penari putri dan seorang lagi penari putra. Pola lantai yang dapat dibentuk dalam Tari Jaipong, antara lain sebagai berikut. Pada dasarnya pola lantai pada sebuah tarian berfungsi untuk menambah nilai estetis dari tarian tersebut. Selain itu pola lantai juga merupakan hasil krasi pencipta tari atau koreografer (penata gerak tari). Jadi, setiap tarian memiliki pola lantau yang berbeda, bergantung pada jenis tarian dan kreasi pencipta atau penata gerak tarian tersebut.

2. Tari Sodoran

Tari Sodoran

Tari Sodoran merupakan tarian khas masyarakat Tengger. Tarian ini bersifat religius dan sakral. Tarian Sodoran dipentaskan setahun sekali di daerah Tengger. Kegiatan ini sudah berlangsung secara turun-temurun sejak zaman Majapahit Berikut ini pola lantai yang digunakan untuk Tari Sodoran.

pola lantai Tari Sodoran

3. Tari Kecak

Tari Kecak

Tari Kecak disebut juga Tari Kera, Disebut Tari Kerakarena tokoh utama tarian ini adalah kera putih Hanoman (prajurit setia Rama dalam pembebasan Dewi Sinta). Tari ini diilhami oleh epos Ramayana karya Walmiki dari India. Tarian ini menggunakan pola lantai, di antaranya horizontal dan melingkar.

4. Tari Jaran Kepang

Tari Jaran Kepang merupakan tari yang berasal dari Jawa yang menggunakan kuda-kudaan. Kuda-kudaan dibuat dari anyaman bambu. Dahulu, tarian ini dibawakan oleh laki-laki. Namun, sekarang ada juga yang dibawakan oleh perempuan yang dirias, seperti laki-lakı. Pola lantai yang digunakan, antara lain vertikal, melingkar dan diagonal.

5. Tari Pajaga

Tari Pajaga

Tari Pajaga merupakan tarian istana yang digunakan untuk menghibur para ningrat dalam berbagai upacara. Busana yang dikenakannya, antara lain gaun berpotongan rendah dan selendang panjang menyentuh lantai mempertegas keluwesan gerak. Iringan berasal dari nyanyian penari dan gendang, Ada larangan mengubah Pajaga. Pola lantai yang digunakan disusun berdasarkan kebutuhan. Namun, pola lantai yang digunakan, di antaranya vertikal, melingkar, dan diagonal.

6. Tari Pattudu

Tari Pattudu dari Mandar menggambarkan para bidadari dari khayangan yang turun ke dunia. Para bidadari menari dan menyanyi di bawah kucuran air di sebuah danau. Ada salah satu bidadari tidak dapat kembali ke kahyangan. la ditemukan putra raja Mandar dan dijadikan calon istri. Perkawinan antara putra Raja Mandar dan sang bidadari dimeriahkan dengan sebuah pesta meriah. Begitulah asal-usul Tari Pattudu.

C. Pergelaran Tari Nusantara dengan Pola Lantai Secara Berkelompok

Tari berkelompok adalah tari yang dibawakan oleh tiga orang atau lebih. Gerakan tari dalam tari berkelompok harus kompak dan dan serempak, sehingga terlihat indah dan seimbang, tari berkelompok disebut juga tari massal. Barikut hal-hal yang harus diperhatikan oleh setiap penari dalam tari berkelompok supaya sukses dalam pertunjukkan.

1. Paham mengenai tema suatu tari.

2. Hafal seluruh gerakan tari:

3. Mengetahui dan bisa menempatkan diri berdasarkan pola lantai yang ditentukan.

4. Mengekspresikan wajah sesuai dengan isi tariannya.

5. Menjaga kekompakan dan dapat berkerja sama antar penari.

Berikut disajikan tari Gembira Ria berserta penjelasan mengenai · pola lantainya.

tari Gembira Ria1. Tangan kiri memegang sarung agak naik, tangan kanan memegang sapu tangan melambai-lambai dan setiap penari berputar membuat. lingkaran kecil sendiri-sendiri (2 x 8 hitungan)

2. Gerakan tangan kanan memegang sapu tangan, tangan kiri di pinggang. Kaki kanan menyilang agak jinjit di depan kaki kiri. Gerak B (Hitungan 3,7), tangan kanan memegang sapu tangan, tangan kiri di pinggang. Kaki kiri menyilang agak jinjit di depan kaki kanan. Gerakan no 2 diulang 3×8 hitungan.

3. Sapu tangan dibawa ke kanan dan ke kiri, ditaruh di depan dada (sapu tangan ditutup dan ditarik). Kaki kanan napak (hitungan 1,3,5). Kaki kiri jinjit (hitungan 2,4,6,8). Disertai gerakan kepala menggeleng ke kiri dan ke kanan.

4. Hitungan 2 x8 Tangan kanan memegang sapu tangan, tangan kiri tidak.Gerakan seperti gerak mengajak bergantian ke kiri, kanan, kiri, dan seterusnya. Hitungan 1-8, badan proses duduk. Hitungan 1-8, badan proses berdiri.

5. Hitungan 4 x 8 Tangan kanan dan kiri memegang sapu tangan, tetapi sapu tangan dilembarkan di depan dada. Hitungan 1-3 : dua kakik jinjit berlari ke kiri. Hitungan 4 tumit kaki kanan di-gejuk-kan di depan kaki kiri mendek

D. Menyiapkan dan Menggelar Pertunjukan Tari Nusantara di Sekolah

Pementasan atau pergelaran seni di sekolah sering dilakukan. Misalnya, pada saat pelepasan kelas VI, peringatan hari besar nasional, peringatan hari besar keagamaan, peresmian gedung sekolah, mengisi kegiatan liburan, dan menyambut tamu penting. Pada pementasan tari, para siswa dapat unjuk kebolehan dan keterampilan gerak tari dengan iringan musik, busana, dan perlengkapan yang sesuai dengan tema tarian, serta tata rias yang indah. Pementasan tari juga dapat menumbuhkan keberanian berekspresi dan berkreasi. menunjukkan kemampuan diri, serta bersosialisasi. Oleh karena itu, agar pementasan tersebut dapat berjalan dengan baik, harus dilakukan persiapan yang matang dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Untuk menuju kesuksesan dalam pelaksanaan pergelaran dibutuhkan beberapa tahap sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan Pergelaran merupakan pekerjaan atau tugas bersama. Dibutuhkan banyak orang yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, dibutuhkan pembentukan kepanitiaan. Panitia penyelenggara pergelaran meliputi pembina atau penasihat, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi Selain pembentukan panitia, hallain vang perlu dipersiapkan adalah memilih materi pergelaran. Materi yang dipilih dapat berbentuk tari tunggal, berpasangan atau kelompok dari beberapa daerah. Setelah materi tari dipilih, saatnya untuk merancang waktu latihan.

2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini para siswa dituntut untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya. Pergelaran akan berlangsung dengan baik apabila semua yang terlibat dalam pergelaran melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Para penari dituntut menanamkan rasa percaya diri yang tinggi.

3. Tahap Evaluasi Pelaksanaan pergelaran perlu dievaluasi. Evaluasi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pergelaran. Dengan ini, kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pergelaran. Selanjutnya, kita bisa menyelenggarakan pergelaran tari yang lebih baik di masa mendatang.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

JAGO - Saifullah (1060-2675-3868)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS