0
Home  ›  PAI

Alam semesta sebagai tanda kekuasaan Allah SWT

"Bumi adalah tempat tinggal kita dimana bagian dari salah satu penciptaan alam semesta. Alam semesta merupakah salah satu ciptaan sempurna-Nya."

Alam semesta sebagai tanda kekuasaan Allah SWT
Alam semesta sebagai tanda kekuasaan Allah SWT

Bumi adalah tempat tinggal kita dimana bagian dari salah satu penciptaan alam semesta. Alam semesta merupakah salah satu ciptaan sempurna-Nya. Namun, rahasia penciptaan alam semesta akan di fahami bagi mereka yang memiliki kecerdasan. Sehingga suatu ketika orang-orang kafir Makkah di serukan untuk beriman kepada Allah SWT turunlah ayat :

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Ka
mi jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.” (Q.S. al-Anbiyā’/21: 30)
Ayat di atas pun menjelaskan awal penciptaan alam semesta, dahulu alam semesta adalah sebuah kesatuan dan dari ayat di atas awal mula penciptaan alam semesta di kenal dengan teori "BIG BANG" yang mana kita ketahui alam semesta tercipta dari ledakan yang dahsyat. 
Bahkan dari ayat di atas pun dijelaskan bahwa air sangatlah berperan penting bagi kehidupan kita, seperti kering nya Padang rputbyang akan menghijau ketika tersiram hujan, pepohonan yang kering akan rindang ketika musim hujan, bahkan dalam tubuh manusia pun air sangat penting, karena 70% tubuh manusia adalah air, yakni darah. Sehingga air sangat penting bagi kehidupan kita. Selaras dengan ayat di atas ayat lain menjelaskan bahwa :

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam.” (Q.S. al-A’rāf/7: 54)
Dari ayat ini pula setelah melalui proses ledakan yang di sebut "BIG BANG" di ayat sebelumnya, ayat ini menjelaskan proses penciptaan alam semesta terjadi selama enam masa atau enam hari. Yang mana alam semesta ini terbagi menjadi beberapa planet seperti bukan dan bintang, yang ketika siang dan malam di Bumi tempat kita tinggal akan berganti dari gelap ke terang.
Pesan Nani Muhammad SAW tentang menguasai ilmu pengetahuan
Agar memahami seberapa besar Maha Kuasanya Allah menciptakan alam semesta, maka penting bagi kita mengetahui nya dengan cara menuntut ilmu dengan lebih giat, hal ini juga sebagimana kita ketahui pada mencari ilmu adalah sebuah kewajiban bagi muslim bagi perempuan atau laki-laki.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Dari Anas bin Mālik r.a, Nabi Muhammad saw. bersabda “menuntut ilmu itu kewajiban bagi setiap muslim (H.R. Ibnu Majah)

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Ada keutamaan dari mencari ilmu dan tentu nya tidak sedikit, salah satunya adalah hadist yang di uraikan berikut :
Dari Abu̅ Hurairah r.a., dari Nabi saw. beliau bersabda, ‘Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah Swt akan memudahkan baginya jalan ke surga” (H.R. Muslim)
Masih banyak lagi keutamaan mencari ilmu dan bahkan bagi orang yang memiliki ilmu yang tidak bisa admin bahas disini karena pasti terlalu panjang, yang pasti penting bagi kita memiliki ilmu pengetahuan agar tidak salah dalam segala hal terutama dalam bertindak.

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ (رواه بيهقى)

Dari Abu Bakrah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda, ‘Jadilah kamu orang yang berilmu, atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan, atau orang yang senang (cinta), janganlah kamu menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka”. (H.R. al-Baihaqi)
Dan dari hadist di atas adalah salah satu nasehat dan renungan bagi kita terutama pencari ilmu, pilihan apa yang akan kita pilih? Apakah menjadi orang yang yang berilmu, pelajar, mendengarkan atau pilihan yang kelima? Tantu nya tidak akan memilih yang kelima kan?
Tingkatan terakhir seorang pencari ilmu bisa di sebut orang yang berilmu, dan kita saat ini yang sedang mencari di sebut dengan orang yang belajar, namun ketika tidak memahami saat mencari ilmu maka, seyogyanya bisa menyimak ilmu dengan memperhatikan atau mendengarkan dengan seksama bukan malah tidak memperhatikan atau mengacuhkan nya karena tidak faham, dan minimal yang terakhir adalah kita mencintai ilmu itu sendiri, atau suka meski sulit untuk di fahami dan di mengerti semoga suatu saat akan di bukakan (futuh) mengenai pemahaman ilmu tersebut. Amiin.
Dan hindari hal yang kelima yakni orang yang yang rusak, rusak karena tidak tahu akan ilmu pengetahuan, baik itu saat menuntut ilmu atau saat hidup di masyarakat, na'udzubillah. Semoga kita di jauhkan dari yang kelima. Amiin.

Hikmah yang dapat di petik dari peciptaan alam samesta

Dari pembahasan di atas, tentu ada hikmah yang dapat kita ambil untuk menjadi bahan renungan kita yakni :
  1. Bahwa alam semesta dan segala isinya ini tidak tercipta begitu saja, namun ada yang menciptakan untuk pertama kalinya.
  2. Bahwa di dalam alam semesta ini ada keteraturan tertentu yang mustahil tanpa adanya pencipta yang menciptakan keteraturan tersebut.
  3. Bila kita teliti bumi tempat kita tinggal semua hal yang ada di bumi sudah sesuai dan sangat tepat untuk memenuhi segala kebutuhan manusia, dan tidak ada tempat lain selain bumi ini yang cocok untuk dihuni oleh umat manusia.
  4. Dengan adanya pengaturan alam semesta ini maka kita semakin yakin dan merasa tenteram bahwa hidup kita ada yang menjaga dan memelihara.
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS