HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Puasa, Pengertian Dan Penjelasan Singkat

Puasa Pengertian Dan Penjelasan Singkat

Puasa Pengertian Dan Penjelasan Singkat

Menjelang puasa nih, sudah nyiapin apa aja? Tentu sebelum menyiapkan semuanya pertu faham juga Puasa, pengertian dan penjelasan nya, agar puasa yang kita jalani menjadi bernilai ibadah dan tidak hanya sebatas puasa semata dalam artian puasa secara lahir saja. Hal ini guna menghindari hadist nabi berkenaan dengan puasa yang hanya sebatas puasa.

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْعِ وَالظَّمَأِ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i)

Nah untuk itu kita akan bahas satu persatu secara singkat mengenai Puasa, pengertian dan penjelasan.

Pengertian Puasa

Puasa berasal dari Bahasa صوم  bentuk Masdar dari lafadz صام  bentuk kata kerja puasa yang artinya الإمساك عن الشيئ yakni menahan dari sesuatu di dalam kitab Fathul Qorib الإمساك عن الأكل والشرب yang artinya menahan dari makan dan minum.

Sedangkan Fikih Menurut Para Imam Madzhab dalam kitab Al Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi di jelaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, yakni sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari syarat yang telah di tentukan, dan pengertian ini di sepakati oleh kedua imam madzhab yakni Hanafi dan hambali, sedangkanmadzhab syafi’I dan malik menambahkan di sertai dengan niat. Karena segala sesuai menurut madzhab tersebut harus di sertai dengan niat.

Hal ini selaras dengan firman Allah SWT :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q.S. Al Baqarah Ayat 183)

Dari ayang selanjutnya juga di jelaskan mengenai puasa :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ 

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Q.S Al Baqarah Ayat 185)

Syarat Sah Puasa

Selanjutnya adalah syarat wajib puasa, tentu ada syarat yang wajib di penuhi bagi kita yang melaksanaka puasa, apa saja kah syarat wajib puasa tersebut?

Dalam kitab Safinatun Naja di jelaskan bahwa Syarat Sah Puasa adalah :

شروط صحته أربعة أشياء: إسلام، وعقل، ونقاء من نحو حيض، وعلم بكون الوقت قبلا للصوم

Islam | Orang yang wajib melaksanakan puasa tentulah harus islam, karena sebagaimana di sebutkan di atas orang di wajibkan puasa bagi mereka yang beriman dalam arti percaya akan agama islam. Bagi yang tidak beragama islam maka mereka tidak wajib untuk melaksakan puasa, seklaipun ia telah masuk islam maka tidak wajib baginya mengqadha puasa.

Baligh | Seseorang yang sudah baligh maka terkena hukum taklifi yakni hukum yang harus di kerjakan perorangan bukan secara perwakilan

Berakal | Berakal dalam artian sadarkan diri apa yang dia lakukan karena apabila tidak berakal dalam arti lain akalnya terganggu atau gila maka tidak wajib berpuasa.

Suci | Suci ini dalam artian seperti haid untuk wanita, maka baginya tidak wajib berpuasa bahkan tidak sah puasanya apabila dilaksanakan, namun wajib mengqadha (mengganti) puasa yang di tinggalkan di hari lain setelah masa suci. Sebagaimana hadist Nabi yang di riwayatkan Aisyah r.a :

فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلَا نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ

“…Kami diperintahkan Rasulullah SAW mengqadha puasa dan tidak disuruhnya untuk mengqadha shalat”. (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 508).

Mengetahui di perbolehkannya waktu puasa | apabila tidak mengetahui waktu di perbolehkannya puasa maka tidak sah puasanya

Puasa, Pengertian Dan Penjelasan Singkat

Syarat Wajib Puasa

Islam | Sebagaimana di jelaskan di atas

Taklif (dibebankan untuk berpuasa) | Lihat penjelasan Syarat Sah Puasa tentang baligh

Kuat berpuasa/mampu Dan Sehat | Bagi yang sudah tua dan tidak mampu berpuasa maka tidak di wajibkan puasa dan harus membayar fidyah sebagaimana ayat di atas :

“Barang siapa yang sakit, atau sedang dalam perjalan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari-hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan”. (QS. al-Baqarah : 185)

Demikian juga yang sehat apabila tidak dalam keadaan yang memungkinkan untuk berpuasa maka ayat di atas berlaku baginya.

Iqamah (tidak bepergian) | Dalam artian tidak bepergian atau musafir.

Fardu atau Rukun Puasa

وفرائض الصوم أربعة أشياء: النية والإمساك عن الأكل والشرب والجماع وتعمد القيء

4 Hal yang merupakan syarat wajib puasa :

  1. Niat (النية) | sebagaimana kita tahu segala sesuatu di lakukan tergantung niatnya, maka ini menjadi fardu dalam puasa menurut Madzhab Syafi’i. Maka di harus kan berniat puasa.
  2. Menahan diri dari makan dan minum (الإمساك عن الأكل والشرب) (sebagaimana di jelaskan sebelumnya mengenai pengertian puasa)
  3. Menahan diri dari Jimā’ (الجماع)
  4. Menahan diri dari sengaja untuk muntah (تعمد القيء)

Itulah sekilas mengenai Puasa, Pengertian Dan Penjelasan Singkat yang bisa admin tulisanguru.com paparkan. Semoga bermanfaat menambah wawasan kita.